Demikiancontoh naskah drama tentang cinta untuk 3 orang, semoga bisa mmeberikan referensi bagi Anda yang sedang membutuhkan. RELATED POSTS: sekretaris, guru, dokter, pebisnis, perawat, dan masih banyak lagi. Sekarang semua orang dapat menikmati pendidikan dan mereka berhasil mewujudkan apa yang mereka inginkan dan cita-citakan
Contohnaskah drama ketoprak suminten edan download (mirror 1). Selanjutnya, karya sastra yang dihasilkan itu dipasarkan kepada masyarakat pembaca. Trisman Wenny Oktavia Nurhayat Arif Permana Dian Susilastri PERPUSTAW.l FUSAT BAHASA EN PENDiDIKAN NASIONAL BALAI BAH AS A PELEMBANG (PROVINSI SUMATERA SELATAN) PUSAT BAHASA
Naskahdrama tentang kejujuran dibawah ini merupakan naskah drama untuk 4 orang. Adapun temanya adalah tentang kejujuran seorang teman. Contoh drama sebelumnya. Berjaya tidak mendapat pendidikan formal sehingga peringkat universiti. Kejayaan mereka dalam perniagaan adalah keranan pengalaman mereka dan keinginan untuk berjaya.
Fast Money.
Naskah Drama Tentang Pendidikan3 Orang Pemeran – Besarnya jasa guru tidak patut dipertanyakan lagi. Mengajar hingga para siswanya pintar, mendidik sampai akhlak muridnya benar, semua dilakukan oleh guru. Guru itu pengganti orang tua di sekolah. Maka sudah sepantasnya guru selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk para muridnya. Download Video Bokeh Internet Streaming Video Bokeh Internet Full Link Bokeh Japanese Full HD Tema PendidikanJudulGuru HebatPemeran 1. Bu Rahma2. Bu Agustin3. Andini Download Video Bokeh Internet Streaming Video Bokeh Internet Full Link Bokeh Japanese Full HD SINOPSIS DRAMAAndini adalah murid kelas 6 yang baru pindah ke Surabaya. Sebelumnya, ia bersama keluarganya berada di pedalaman Ambon karena ayahnya bertugas di sana. Saat sekolah di Surabaya, Andini banyak bercerita tentang sekolah lamanya kepada Bu Agustin, wali kelasnya. Bu Agustin sangat tertarik pada cerita Andini. Ia juga mengagumi Bu Rahma yang terkenal hebat di sekolah Andini. NASKAH DRAMA Andini terlihat membantu Bu Agustin membawakan buku ke ruang “Bu, Bu Agustin, di sini muridnya banyak banget ya Bu. Saya hitung satu kelas ada lebih dari 40 siswa.”Bu Agustin “Memangnya berapa jumlah murid di sekolah lama Andini?”Andini “Kalau 40 siswa itu sudah jumlah keseluruhan murid di sekolahku dulu Bu.”Bu Agustin “Oh begitu. Bagus dong, di sini kamu dapat teman lebih banyak.”Andini “Iya Bu. Ruang kelasnya juga masih sangat sederhana. Tapi walaupun begitu, semangat belajar teman-teman Andini tidak kalah dengan teman-teman di sini Bu. Hanya saja…” Kalimat Andini tiba-tiba Agustin “Hanya saja kenapa Din?”Andini “Sayang banget buku-bukunya tidak selengkap di sini. Hanya satu lemari tidak terlalu besar yang terletak di depan ruang guru. Tidak ada perpustakaan.”Bu Agustin “Lho… apa tidak ada bantuan Din?”Andini “Maklum Bu, daerah pedalaman sangat sulit dijangkau.” Bu Agustin manggut-manggut mengerti. Keduanya sampai di ruang guru, tapi Bu Agustin tiba-tiba meminta Andini untuk duduk di depan meja kerjanya. Andini “Ada yang perlu Dini bantu lagi Bu?”Bu Agustin “Ibu tertarik dengan ceritamu bersekolah di pedalaman Ambon itu. Ibu ingin, kamu menuliskan apapun di kertas ini tentang apa yang menjadi pengalamanmu menjadi murid di sana. Tulislah apapun yang membuatmu tertarik, terharu, maupun pengalaman menyedihkan.” Download Video Bokeh Internet Streaming Video Bokeh Internet Full Link Bokeh Japanese Full HOT Bu Agustin lalu menyerahkan sebuah kertas HVS kosong dan sebuah pen. Mulailah Andini menulis. Nama saya Andini Nasution. Saya akan bercerita tentang pengalaman saya bersekolah di pedalaman Ambon. Perhatian pertama saya adalah teman-teman sekelas saya. Mereka murid-murid yang amat tangguh. Bagaimana tidak, sebagian besar dari mereka harus berjalan berkilo-kilo meter jauhnya. Oleh karena itu mereka baru akan mengenakan sepatu setelah sampai di sekolah. Perhatian kedua saya adalah sekolah saya sendiri. Sekitar 5 tahun lebih saya bersekolah di tempat itu. Bangunannya amat sederhana. Dalam satu kelas hanya ada kurang lebih 7 bangku kayu untuk murid dan 1 bangku guru, 1 almari, dan 1 papan tulis hitam. Perhatian ketiga saya adalah buku-buku sekolah kami yang saya rasa kurang lengkap. Padalah semangat membaca teman-teman di sana sangat lumayan. Mereka banyak yang suka membaca dongeng, dan ilmu pengetahuan alam. Mereka suka penasaran dengan benda-benda langit. Tak heran jika hampir semua murid di sekolah kami sudah hapal 9 planet di tata surya. Sementara itu, perhatian terakhir saya adalah Bu guru Rahma. Konon Bu Rahma inilah yang merintis sekolah itu. Sekarang usia beliau sudah menginjak 65 tahun, tapi beliau masih mengajar kelas 6. Ada yang unik dengan cara mengajar Bu Rahma. Setiap pulang sekolah, beliau selalu membagikan satu kertas kosong, kemudian menyuruh para muridnya untuk menulis kisah hidup masing-masing. Kata Bu Rahma itu adalah Diary murid-muridnya. Kami diinta menulis tentang harapan dan cita-cita juga. Kami yang awalnya tidak paham sama sekali tentang cinta-cita, jadi tahu apa yang harus kami perjuangkan. Kata Bu Rahma lagi, kami boleh menjadi apapun asalkan bukan penjahat. Beliau juga bilang, jadi dokter itu boleh, tapi kalau niat jadi dokter adalah mencuri jantung pasien, itu tidak boleh, karena itu namanya juga penjahat. Haha Bu Rahma bisa melucu tadi pengalaman saya bersekolah di pedalaman Ambon yang dapat saya ceritakan. Sampai jumpa lagi.” Andini menyerahkan kertas tersebut pada Bu Agustin. Setelah beberapa menit membacanya, Bu Agustin tertarik dengan sosok Bu Rahma yang diceritakan Andini. Bu Agustin “Din, kamu ada nomor Bu Rahma atau telepon sekolahmu yang dulu?”Andini “Nomor Telepon Bu Rahma Bu, kalau sekolah saya tidak punya.”Bu Agustin “Baiklah Ibu minta nomor Bu Rahma. Andini mengeluarkan telepon genggamnya dari dalam tasnya, lalu mencatatkan nomor Bu Rahma pada sobekan kertas. Malam harinya, Bu Agustin menelepon Bu Rahma. Bermaksud menyampaikan rasa bangganya. BuRahma “Assalamualaikum, hallo…”Bu Agustin “Waalaikumsalam, benar dengan Bu Rahma?”Bu Rahma “Iya benar, dengan siapa saya bicara? Ada yang bisa saya bantu?”Bu Agustin “Sebelumnya perkenalkan dulu Bu, saya Bu Agustin, Ibu guru Andini di Surabaya sekarang. Ibu Rahma masih ingat dengan murid Ibu yang bernama Andini bukan?”Bu Rahma “Oh begitu Bu Agustin. Iya, saya masih ingat, bagaimana perkembangannya?”Bu Agustin “Alhamdulillah Bu, kan Andini sudah berbekal ilmu banyak dari sekolah Ibu.”Bu Rahma “Ah Bu Agustin. Di sini kan hanya sekolah pedalaman saja. Kurang begitu maju.”Bu Agustin “Tapi Bu, ajaibnya prestasi Andini lumayan lho Bu, apalagi di bidang mengarang atau membuat puisi. Usut punya usut ternyata Ibu Rahma sudah mengajarkan setiap hari untuk mengarang. Andini cerita banyak soal Bu Rahma.”Bu Rahma “Astaga bocah itu. Iya saya selalu mengajarkan anak-anak untuk aktif menulis. Karena menurut sya, menulis itu proses penciptaan yang melibatkan kemampuan berpikir dan membaca dalam satu waktu sekaligus. Ibu menyuruh mereka untuk menulis keseharian, harapan, atau menceritakan sanak saudara masing-masing. Tapi bagusnya lagi, banyak dari mereka yang ternyata menulis tentang pelajaran yang baru mereka terima dari guru. Bukankah itu bentuk belajar yang efektif Bu?”Bu Agustin “Wah… keren sekali Bu. Kalau begitu bolehkah sya juga menerapkan cara seperti yang Ibu lakukan?”Bu Rahma “Dengan senang hati Bu Agustin. Semoga kita tetap berkomitmen menjadi guru-guru yang selalu memberikan hal terbaik untuk anak-anak didiknya.”Bu Agustin “Amin. Makasih Bu Rahma sudah berbagi ilmu dengan saya. Mohon maaf jika sudah mengganggu Ibu. Wassalamualaikum.”Bu Rahma “Sama-sama Bu, Semoga saling berkah. Amin. Waalaikumsalam.” Ketekunan seorang murid tidak hanya karena kemampuan murid untuk tetap rajin belajar. Didikan guru dan kebiasaan positif turut mendukung tumbuh kembang anak. Download Video Bokeh Internet Streaming Video Bokeh Internet Full Link Bokeh Japanese Full Version
Karakter Protagonis Mirza Antagonis Radit Tritagonis Bu Rizka Guru BP Figuran Gayu, Pak security, Lista Latar a. Tempat/Depan kantin, depan kelas b. Waktu/ Kejadian pagi hari c. Sosial Mirza datang ke sekolah terlambat karena semalam bermain game online hingga larut malam. Naskah Drama Disuatu pagi hari sekitar jam Suasana sekolah sudah mulai sepi karena semua siswa sudah masuk kelas, pintu gerbang sekolah pun hampir di tutup. Mirza Pak security tunggu sahut Mirza sambil berlari menuju pintu gerbang Pak security kamu? Jam berapa ini, jam segini baru dateng Mirza maaf Pak, saya kesiangan, tolong bukakan pintu nya pak, please!!!! Tiba-tiba datang temen sekelas Mirza yaitu Radit yang pada pagi itu juga datang telat Radit tunggu.....melambaikan tangan kearah Pak security sambil berlari Pak security kamu juga datang telat, ngga punya jam apa di rumah Radit maaf pak, ijinin kami masuk pak, sekali ini aja, please!!! Mirza dan Radit pun sedikit memelas agar bisa di beri ijin masuk oleh Pak security Pak security ya udah, masuk, tapi awas jangan di ulangi lagi, nanti saya di tegur kepala sekolah Siap pak...sahut mereka berdua Di tengah perjalanan masuk kelas yang terletak di lantai dua, mereka berdua sedikit melakukan pembicaraan, Radit sambil berjalan santai sedangkan Mirza sedikit tergesa-gesa sambil berjalan cepat, tiba-tiba Radit merencanakan sesuatu agar tidak masuk kelas jam pertama. Radit santai aja kali za....buru-buru amat Mirza yah, lu....udah telat masih bisa bilang santai Radit memang sekarang jam berapa? Mirza 07. 45 menit, mana pelajaran matematika lagi Radit wah, hampir telat 1 jam nih kita Mirza itu lu tau Dit... Radit gw punya ide nih...gimana kalo kita bolos jam pelajaran pertama Mirza ah....gila lu, ngga mau gw Radit yaelah lu, kaku amat, emang lu mau kena hukuman sama Bu Lista guru matematika kita? emang lu mau juga di sorakin sama temen-temen gara-gara kita di strap di depan kelas? Mirza hmmmm....iya juga sih, kaga mau lah gw Radit ya udah, mendingan lu ikut gw aja ke kantin, sambil nunggu pelajaran selanjutnya ngopi-ngopi aja dulu kita....hehe Mirza ok deh....gw juga belum sarapan soalnya, tapi lu yang traktir ya.... Radit iya deh... Akhirnya mereka berdua pun lebih memilih untuk pergi ke kantin ketimbang harus memasuki kelas. sambil mengendap-ngendap, mereka pun berjalan menuju arah kantin. Dan ketika sudah hampir sampai di depan kantin, tiba-tiba ke pergok Bu Mariska guru BP di depan tangga. Kebetulan lokasi kantin bersebelahan dengan tangga menuju lantai atas. Bu Mariska ehmm....mau kemana kalian, ko pada bawa tas? Radit eh..ibu, anu Bu, kita mau ke toilet sambil sok akrab Mirza iya..Bu...hehe Bu Mariska emang ke toilet harus bawa tas ya..? jangan bohong kalian, saya tau kalian mau bolos masuk kelas kan? Mirza lu sih dit....suara pelan sambil menyenggol badan Radit dengan bahu Bu Mariska kenapa ngga langsung masuk? Mirza kami telat Bu? Bu Mariska udah tau telat, terus kalian mau pada bolos pergi ke kantin gitu? Bu Mariska mata pelajaran apa kamu sekarang? Radit matematika Bu? Habisnya gurunya galak... Bu Mariska udah tau galak, kenapa kalian bikin gara-gara? Radit Kami kan telat ngga disengaja bu....cuman bangunnya aja kesiangan Bu Mariska yang lain aja bisa bangun pagi, masa kalian ngg bisa? Mirza bisa sih bu, cuman semalem saya ke asikan main game online jadi tidurnya larut malem Radit bener bu....saya juga sama Bu Mariska ya udah, ibu anter kalian masuk kelas Radit yah... Bu, nanti saya di hukum Bu Mariska ya itu sih resiko kamu.....makanya harus tau waktu, kapan waktunya belajar, kapan waktunya main game, kapan waktunya tidur... Mirza iya bu...maaf Akhirnya, mereka pun di anter oleh Bu Mariska untuk mengikuti pelajaran matematika. Setelah sampai dan berada di depan pintu kelas thok...thok...thok....mengetuk pintu. Masuk...sahut Bu Lista Bu Mariska Bu, ini saya memergoki anak didik ibu yang mau mencoba pergi ke kantin, mau pada bolos kelihatannya. Bu Lista hmm....kalian, bikin gara-gara aja Mirza maaf bu...ide Radit nih Radit ah..lu Bu Mariska ya udah Bu, saya permisi dulu ada urusan, terserah ibu mereka berdua mau di apain sambil bercanda Bu Lista ya udah Ibu ijinin kalian masuk, tapi kalian ibu hukum dulu Mirza yah...Bu sambil memelas Bu Lista push up 35 kali Radit ngga kebanyakan Bu? Bu Lista cepetan...lakukan Dengan sorakan dari teman-teman, akhirnya mereka pun menjalankan konsekuensi hukuman yang di berikan Bu Lista karena kesalahan yang mereka lakukan. Dan merekapun tersadar bahwa ketidakdisiplinan akan merugikan diri mereka sendiri. Akhirnya mereka berdua di perbolehkan masuk untuk mengikuti pelajaran. Bu Lista enak kan datang telat ? Silahkan kalian masuk Makasih Bu....sahut mereka berdua Gayu kaga biasanya lu za datang telat Mirza kesiangan gw, gara-gara maen game sampe malem Gayu lagian lu ngga tau waktu Mirza iya....gue sadar
naskah drama tentang pendidikan 3 orang